Hulo Mi Amigo!

Random thoughts, zyxyzyzvcb. Tapi merasa harus dituangkan agar tidak sesak terus jadinya nangis bombay ala buaya darat.

Berawal dari sebuah pertemuan dengan teman lama yang membawa segala nostalgila berputar putar dengan bahagianya. Antara suka-duka-tangis-tawa dan teriakan kasir J.Co yang memanggil kopi pesanan ‘Tane’ yang tidak kunjung tiba karena yang bersangkutan dan temannya baru saja menghilangkan struk nota J.Co tersebut.

Hmm.. tulisan sudah mulai membelok dari tujuan awal seperti biasa..

Jujur rasanya kaget tidak kepalang ketika bertemu dan mengobrol ‘tidak jelas lagi’.

This feeling..

Aah… Perasaan menye-menye yang sama seperti saat kita berdua duduk di undakan masjid menunggu waktu tibanya solat sambil memperdebatkan hal konyol di zaman SMP.

Best friend sticks forever.

Satu pepatah yang Ayahku ulangi berkali kali bila mana beliau sedang mendalami narasi zaman kuliahnya yang berisi pengalamannya dengan sahabat-sahabatnya. Ahh.. so true indeed.

Then something snaps in my head after the so called J.Co shenanigans. It’s worth it banget untuk tiba tiba dapat masalah ajaib (dipanggil berkali kali sama kasir J.Co yang mulai sebal karena yang bersangkutan tidak muncul muncul karena struknya sedang hilang) kalau itu berarti bisa bertemu dengan teman lama dan membuat hubungan baru yang lebih erat.

Tiba tiba teringat akan teman teman yang lain. Teman yang dulu kita sticks together like an envelope and stamp. Atau seperti Starsky & Hutch, Hachiko dan tuannya dan segala analogi yang menunjukkan dua sejoli yang tidak terpisahkan. Cuz, sometimes there are those awkward moments ketika nge lihat facebook teman lama (or best friend in this instant) dan kepikiran, ‘whoaaa where did he/she/it goes??’ padahal sebenarnya ngga jauh jauh amat secara fisik. Cuma perlu naik motor sebentar, mutar mutar jalan ini itu dan itu ini dan akan ketemu juga dengan yang bersangkutan. Atau ada juga yang nun jauh di sana tempat tinggalnya dan memang sudah lama tidak kita kontak dan berujung kepada ketidak tahuan yang membingungkan. Ingin bertemu?

Kangen sih kangen, kalau ketemu pasti hebohnya sampai kedengaran di planet tetangga.  Tapi yah, namanya juga manusia yang penuh salah dan dosa, malesnya itu yang tidak tertahankan. Yang dekat dilupakan dan yang jauh di tinggalkan. Astaga, makin parah aja deh status persahabatannya. Tapi kadang juga karena takut. Takut dia sudah berubah, atau takut dia menganggap kita sudah berubah. Drastis maupun tidak, in change we fear, karena itulah partai Republik tidak suka dengan Obama (trivia membosankan…)

Kadang kasusnya karena kita sudah pisah kelas, sekolah, kota dan bahkan benua. Mendadak untuk saling menghubungi saja bertambah malas jadinya. When originally I thought we’re best friend who’s gonna stick together forever. Haah!! Jangan malas!! Rajin sms! Rajin buka Facebook!! Temu temu dan kopi darat sama teman semuanya!!

Inginnya sih begitu. Tapi bagaimana ya..??

Any suggestion oh my dear almost non-existence reader?