Warranted Queen

        -it looks like the tide is calling

Momen dalam hidup itu seperti naik roller coaster. 

Ada saat dimana kita harus menunggu dan bersabar layaknya mengantri giliran naik wahana.

Ada saat-saat dimana kita takut, gugup, nervous luar biasa dalam menghadapi sesuatu namun tetap saja kita lakukan seperti tetap keukeh ingin naik roller coaster walau takut.

Ada juga saat dimana hidup berjalan sangat cepat dan kita kehilangan kendali dan hanya bisa mengikutinya saja. Seakan pemandangan di sekitar berbaur dan fokus kita terlepas dari satu lesatan ke yang lainnya.

Namun dari semua itu, yang paling menyenangkan adalah saat kita berada di apex tertinggi setelah melewati perjalanan memutar panjang memusingkan dan melihat pemandangan indah di bawah.

Kemudian dimulailah perjalanan turun.

Gravitasi menarik tubuh, angin menampar wajah dan bahkan suara jeritan kita sendiri terdengar samar-samar.

Turun dari roller coaster, jemari masih gemetar hasil dari adrenaline rush. Momen-momen yang baru saja kita lewati terasa luar biasa, mencekam dan sangat heroik.

Beberapa menit kemudian, semua euforia itu akan menguap dan kita melanjutkan perjalanan menuju tantangan lain.

-i wont have a lot to say

Namun sama seperti naik roller coaster, kadang ada juga saat dimana hidup terasa mencekam setelah sebuah perjalanan besar. Satu-satunya hal yang kita inginkan adalah duduk diam menahan mual, pusing, kesal dan malu.

Ketika teman-teman yang lain berlarian menuju permainan lain, kita masih berusaha mengatur nafas dan menyeka air mata yang diam-diam keluar.

  -It’s all right

Tidak apa bila sesekali kita terseok, terjatuh dan melukai kaki kita sendiri. Tidak apa bila kita duduk sebentar, melihat sekeliling dan memutuskan untuk istirahat sebentar.

  -why you’e my hand-me-down jean

Suatu saat kita akan harus berdiri lagi. Menahan rasa mual, membalut luka di kaki dan melanjutkan hidup yang penuh tantangan ini.

–

I’m your warranted Queen. My mouth on your spoon, goodnight red balloons. []