If I Don’t Ask, I Won’t Get

Seems so cruel,
think I could shake you off , yea I think I’m tough I can take it
I’m tellin’ the truth,
you put a good hurt on me

Now I’m a Fool – by Eagles of Death Metal

 .

Alrite, beberapa hari lalu setelah mendatangi Art Jog 2013 untuk kesekian kalinya, ada sebuah ide (inception??) yang terus mengganjal dalam pikiranku.

Salah satu karya yang ditampilkan adalah instalasi video oleh seorang seniman Austria, Stefan Sagmeister. Sagmesiter membuat video konseptual yang berkisar mengenai beberapa pepatah yang ia pegang erat, salah satunya adalah:

‘If I don’t ask, I won’t get.’

 Karya video di pameran ArtJog tidak boleh direkam, so… Can’t show you guys just how amazing it was.

.

If I don’t ask, I won’t get.

Beberapa hari yang lalu, me and a friend of mine membicarakan mengenai stand-up-and-speak! vs confrontationist.

Berawal dari obrolan di malam hari ketika aku sedang mengemudikan mobil, di lampu merah, tepat beberapa detik sebelum lampu hijau, motor-motor dibelakang kami sudah ribut mengklakson.

Temanku menggerutu, dan aku mengatakan, lighten up dude , anggap saja orang-orang itu sedang memberikan kita a friendly reminder biar kita tidak lupa ganti gigi biar mobilnya bisa maju.

Temanku mendelikan matanya ke arahku, kemudian ia bertanya, “kok nyerah-han gitu sih Tan?”

Maka kami mengobrol (baca: berdebat) mengenai mengapa orang Indonesia terkesan nrimo. Maksudnya, bila ada masalah maka akan ditanggapi dengan diam dalam sabar. Terutama yang terkesan seperti itu adalah orang Jawa. Ada pepatah, Nrimo ing Pandum yang memiliki arti menerima segala pemberian apa adanya tanpa menuntut. Terdapat sebuah post yang sangat informatif sekali mengenainya, (here).

Di satu sisi saya berargumentasi bahwa bisa saja mereka adalah orang-orang yang positivistik, jadi semuanya dianggap sebagai kodrat Tuhan dan mau bagaimana lagi?

My friend retaliated, kalau begitu mereka sama saja dengan orang-orang yang rendah motivasi dan tidak bisa mempertahankan dan mempertanggjung jawabkan pendapat mereka. Kenapa mereka tidak bisa bersuara mengenai keberatan mereka??

I told her, ada speak-up dan ada yang namanya confrontationist. Speak-up bila kita menyuarakan pendapat kita dan berpegang teguh padanya, dan ada konfrontir yang HEY LISTEN UP, I’m talking to YOU!!! Bakal bego banget kalau saya menghentikan mobil di tengah jalan, keluar dan meminta orang dibelakang mobil saya untuk berhenti dengan klaksonnya.

Teman saya kemudian membalas, terus kalau begitu bagaimana dong cara kita ngasih tau orang-orang bahwa they’re being a jerk by honking at us all night long? Bagaimana cara kita di situasi seperti ini bisa maju, speak up dan kasih tau orang-orang kalau apa yang mereka lakukan itu salah (dan sangat menyebalkan dan mengganggu).

Dan saya terdiam, karena saya juga tidak tahu bagaimana caranya.

.

If I don’t ask, I wont get. Itu premis utama dari human interaction. Kita berbagi informasi, bertanya, memberi dan mendapatkan pengetahuan mengenai orang lain (dan diri kita), dan kita menjadi tahu dengan keinginan, preferensi dan apa yang orang lain harapkan dari kita.

Namun bagaimana cara kita berinteraksi dalam diam? Dalam sebuah kubikel kecil bernama mobil dan hendak memberi tahu orang dibelakang, to please stop honking on my car because I’m waiting for the green light like every logical citizen should do? Icluding YOU, hey mister!!

It’s maddening, and ironic knowing that I’m currently majoring in Communication yet still failed to communicate my desire.

.

If I don’t ask, I won’t get.

Bila kita tidak berbicara, kita sama saja seperti makhluk tak bersuara yang tidak bisa mengekspresikan keinginannya. Sama dengan kenapa anak-anak yang pendiam kadang merasa bahwa tidak ada orang yang memahami dirinya,  because dude, you’re not talking to anybody, how are we supposed to understand you?

Membingungkan. Enaknya gimana juga bingung.

Akhir kata, dalam kebingunan kami, teman saya memutuskan untuk menggunakan this awkward moment when nobody talks because we’re just so confused about human nature, dan meng-hook ipod dia ke stereo system mobil, lagu ini muncul dan kita menghabiskan sisa perjalanan sambil bernyanyi pelan…

.

.

.

.

Motor dibelakang masih berklakson ria. Oh god…

ETA July 22nd ’13
p.s. Featured song di post ini berjudul Now I’m a Fool yang dinyanyikan oleh band Eagles of Death Metal, namun yang di post ini merupakan versi cover song dari……(idk?).

6 thoughts on “If I Don’t Ask, I Won’t Get

  1. Terkadang diam memang menjawab pertanyaan tapi tak terkadang berbicaralah yang diperlukan agar didengar. Mungkin harus lihat sikon ya.
    Speak up to be heard adalah bagus kok. Selama kita yakin dengan apa yang kita katakan itu benar dan dapat dipertanggungjawabkan, kenapa gak.

  2. perhaps sticking a huge ass sticker “don’t honk before the light turns green” on the back of your car helps? There are a lot “means of ‘communication’ right”? hehe

  3. biarin saja mereka ribut mengklakson seakan mereka sekedar anjing yg menggonggong… dan kita-sang kafilah- berlalu dengan tenang… haha…

Reply This Way Beib