Ahmad Dhani, Tolong Jelaskan Padaku….

Bagi umat kristiani dan katolik, Paskah adalah rangkaian hari besar untuk memperingati sosok messiah mereka. Bagi saya yang beragama muslim, seminggu Paskah ini adalah momen liburan, jalan-jalan dan mencicipi berbagai kafe di Jogja bersama teman-teman.

Hari mulai padam menuju sore, dan siang hari yang panas menjadi sekedar kenangan semata. Namun saya dan teman-teman bersikeras untuk mencoba kafe Gelato yang baru beberapa bulan ini buka di sepanjang Jl. Dr. Soetomo, Jogja. Balas dendam pada siang yang panas seru kami, biar saja sore dingin yang penting manis, bela kami.

Empat scone gelato di tangan, kami memilih tempat duduk tepat di bawah AC agar delicacy ini tidak segera meleleh. Satu, dua, tiga, topik terucap dan pembicaraan random dimulai, hingga akhirnya kami mendarat pada topik politik Jakarta.

Inti pembicaraan kami adalah, Ahmad Dhani, bagaimana kabarmu ya?

.

Premis Satu. Universitas Atma Jaya Yogyakarta berbasis agama Katolik, terdapat banyak mahasiswa keturunan Tionghoa dan Kampus FISIP notabene pro-LGBT.

Premis Dua. Ahmad Dhani (pemusik, mantan suami Maya Estianty, pendukung kubu Koalisi Merah Putih (deceased), Ahmadiyah Kalijodo dll) dan Basuki Thahaja Purnama (gubernur Jakarta saat ini, politikus kejar target, rusunawa, taman kota, UPS dll)adalah dua tokoh politik (?) yang akan memperebutkan kursi DKI 1.

Premis Tiga. Media coverage terhadap keduanya. Screenshot berita dari liputa6.com. Screenshot hasil news search Google. Screenshot twitter heboh.

Picture1 Picture4Picture5Nope, it’s not looking good for Ahmad Dhani. Anti Ahok (just because he’s Chinese??), anti non-muslim, anti LGBTQ. Tiga Trump Card yang akan menjadi senjata makan tuan.

.

Mungkin bias, mungkin karena sudah terdidik. Namun rasanya susah sekali untuk simpati terhadap usul menghapus Transjakarta demi meredakan macet Jakarta. Berat untuk mendukung seseorang yang menjadi garda depan publikasi capres Prabowo dengan menggunakan seragam SS Heinrich Himler dan rip off lagu Queen. Berat bersimpati pada ayah seorang anak yang pernah terlibat dalam tabrakan maut, underage driving, dan peradilan terhadap keluarga korban sangat sepihak. Berat memahami seseorang yang beragama ‘universal’ dan bersimpati terhadap warga area prostitusi Kalijodo. Berat untuk menyukai wajah seorang lelaki bertubuh besar, janggut panjang, baju militer + sorban.

Apakah saya terlalu dini menghakimi Dhani dari segi fisik semata? Mungkin ya, namun perlu diingat bahwa etos dan pathos sosok politikus merupakan faktor yang sangat mendukung emosi publik.

Apakah saya bias karena banyak teman saya adalah peranakan dan/maupun queer? Mungkin saja, tapi semakin lama berteman dengan mereka, semakin sadar bahwa kita sama saja. Sama-sama suka es-krim dan sama-sama tidak suka jemari lengket karena lelehannya.

Apakah karena dia mantan pendukung Prabowo? ha, ha, HAAA!!

.

Bicara tentang es-krim, mari kembali ke kafe Gelato tempat saya dan teman-teman mengobrol. Terdapat beberapa pertanyaan dan celetukan yang teman-teman saya lontarkan,

    1. Emang Dhani itu agamanya apa sih?
    2. Terus kalau LGBT ngga boleh di Indonesia, dia mau gitu bayarin visa green card ku? Dia bakal ngusir gitu kan?
    3. Eh beneran si Maya-nya selingkuh makanya mereka cerai?

Janggutnya ngga nahanin banget deh.

  1. Kalau Jakarta ngga ada TJ gimana mau jalan? Gila aja masak semua orang harus bawa mobil?

….

Politik itu kejam. Semuanya menjadi bahan sorotan, dari keluarga, preferensi, agama, bahkan hingga komentar-komentar via Twitter bisa menjadi bahan kajian profiling. Politik membuat kita bingung, dipaksa memilih dan marah terhadap dunia dan publik.

Apakah saya bias? Yeeep, after all saya adalah salah satu pendukung Teman Ahok.

Apakah saya geram? Ya, karena menurut saya tidak ada untungnya dari mendukung selebriti yang tidak memiliki andil politik selain sebagai Trump versi Indonesia.

Apakah posting ini merupakan bentuk bullying? Tidak, ini adalah demokrasi dan saya menggunakan hak saya untuk bersuara dan menyatakan alasan saya menolak Dhani sebagai cagub DKI Jakarta.

3 thoughts on “Ahmad Dhani, Tolong Jelaskan Padaku….

Reply This Way Beib

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s